gravatar

Renungan Setelah Padhang Mbulan : Hanya Sementara

Hanya Sementara
(Renungan Setelah Padhang Mbulan)

Entah sejak kapan saya mengetahu makhluk yang bernama manusia. mungkin bagi orang lain, ini aneh, bodoh. Tapi, bagi saya merupakan keajaiban yang dikehendaki Tuhan. Sebenarnya Kehendak tuhan tidak mampu kita prediksi. Saat ini, detik ini, menit ini, atau jam ini, kita melakukan sesuatu pasti akan berbeda dengan tindakan pada menit-menit nanti.

Pada perjalanan saya ke Padhang Mbulan, jombang, memprediksi bahwa saya akan memperoleh kelancaran. Di sana saya akan menemukan banyak teman, sodara dan tentunya ilmu yang semampu saya rekam. Entah ada makhluk apa yang mengelilingi saya.

Waktu di perjalanan, air hujan yang tumpah begitu saja, telah menyambut keberangkatanku. Sehingga celana, baju, hingga bagian terdalam-pun tak luput oleh serangan-serangan air hujan.

Jalan yang kulewati melalui Jl. Spanjang menuju By Pass Krian, entah kenapa hatiku berbisik, "Cik suwine,..." Kok lama banget padahal Gas Sepedah Motor sudah kutancap hingga 80. Tapi, kok belum sampai-sampai juga, kok belum nampak pintu kota Jombang?.

Sepedah Motor yang awalnya dikendarai adik saya, karena kulihat baju dan celana yang ia pakai sudah basah kuyub, maka saya menggantikan di depan.

Sebenarnya saya cukup sering ke Jombang, tapi kok aneh. Saat masuk Krian, kok lupa jalannya. Sehingga hati saya Grundel, "Ohh.....ini gara-gara CN..!!" lho kok bisa..?? Beliau khan sering Ngomong.
"Kon iku rek, satu menit yang lalu udah lupa, sejam yang lalu udah lupa, bahkan 100 hari yang lalu wis hilang". Kata beliau di tiap-tiap acara.

Gara-gara itu, saya grundel, "Oalah cak-cak, iki goro-goro sampean, sapai saya gampang lupa".
Apa yang disampaikan beliau, satu, dua, jam saya masih ingat, masih ada. Tapi setelah di bawa pulang ke surabaya lagi, hilang deh... apa yang disampaikan. Apa mungkin yang belaiu sampaikan Mustajab??

Kadang saya ingin protes sekeras-kerasnya. "Ya mbok jangan bicara seperti itu lagi poO cak, dadi lali temen iiki". Heee heee

Nah... begitulah saya. Ilmu yang disampaikan CN, Cak Fuad, kadang hilang tercecer-cecer di jalan berbarengan dengan pulangku ke surabaya. Hiii hiii
Opo aku iki kakean maksiat???
Cahaya Ilmu yang begitu dahsyatnya, kok hanya sementara nyantol di kepalaku. Ohh...Robb, moga aja ada keajaiban.

========
Kemarin tidak HAFAL, sekarang LUPA.

*Renungan Habis acara Padhang Mbulan di kamar sendiri. Dari pada mikir yang aneh-aneh, mendingan Nulis apa yang masih Nyantol di otak.
Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.


Suroboyo, Thursday, 04 February 2010



JM BBW Surabaya